Jumat, 27 September 2013

Ravi Murdianto Berikan Coaching Clinic di Grobogan

image
GROBOGAN, visittegowanu.blogspot.com. Kiper Timnas U-19 Ravi Murdianto memberikan coaching clinic pada anak-anak sekolah sepakbola (SSB) di Grobogan, Kamis (26/9) sore. Meski hanya berlangsung sekitar 30 menit, acara yang digelar oleh Pemkab Grobogan di Lapangan Alun-alun Purwodadi memperoleh sambutan yang meriah.
Remaja Kelahiran Grobogan 8 Januari 1995 tersebut memberikan teknik dasar menjadi kiper yang baik. Mulai dari cara memegang bola, menangkap bola lambung serta menyusur tanah. Semuanya harus diantisipasi dengan benar. Selain menghindari blunder bola masuk ke gawang, juga mencegah jari keseleo lantaran salah posisi. “Paham adik-adik,” tanya kiper yang doyan mendoan ini, yang diiyakan peserta coaching clinic.
Ravi juga mempraktikkan antisipasi seorang kiper saat tendangan pinalti. “Biasanya jika yang nendang pakai kaki kanan maka arah bola ke sisi kiri kiper. Jika pakai kaki kiri biasanya arah bola ke sisi kanan kiper,” ujar Ravi menggunakan hand speaker.
Terlepas dari itu, kiper harus memiliki mental. Tidak boleh ragu-ragu dan harus fokus. Lantaran biasanya akan ada banyak gangguan dari suporter lawan. Terutama saat bertanding di kandang musuh. Dalam praktik tendangan pinalti, Ravi berhasil menangkap tendangan Bupati Grobogan Bambang Pudjiono.
Bambang mengatakan kegiatan tersebut bukan semata menularkan teknik bersepakbola milik Ravi pada anak-anak. Lebih dar itu, menumbuhkan semangat bekerja keras dan bersungguh-sungguh dalam meraih cita-cita. Soalnya Ravi sendiri memulai sukses sepakbola dari nol. “Anak-anak harusnya mencontoh. Berani bermimpi dan fokus pada mimpinya. Jangan sampai ada kendala sedikit saja terus menyerah,” kata Bambang.
Ravi sendiri akan diberikan apresiasi berupa uang senilai Rp 15 juta. Diharapkan bisa membantu Ravi mengembangkan bakat yang dimiliki. Hal itu juga sebagai pemacu prestasi bagi anak-anak Grobogan lainnya untuk mengharumkan nama kabupaten asal mereka. Pemberian penghargaan bagi Ravi dilakukan di Pendopo Pemkab semalam.
Sayangnya, penyelenggaraan coaching clinic ini terkesan kurang teratur. Banyak anak-anak yang nimbrung ke tengah lapangan untuk mendekati Ravi sehingga menyulitkan saat memberikan materi. Lapangan dengan kondisi rumput mati dan tanah kering menyebabkan kepulan debu luar biasa.
Tak jarang Ravi menutup hidung dengan kaos yang ia kenakan. Terlebih lagi saat pulang, penjagaan terlihat sangat kurang. Anak-anak yang belum sempat berfoto nampak kecewa hingga menggedor-gedor bodi mobil yang ditumpangi Ravi.