Letak Geografis
Kecamatan Tegowanu memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta berada pada ketinggian sampai 50 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan 0° - 8°. Terletak di bagian paling barat dan merupakan perbatasan antara Kabupaten Grobogan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak. Detail peta Kecamatan ini dapat ditelusuri melalui Google Maps, atau silakan klik disini.
Adapun potensi di wilayah kecamatan ini meliputi hasil-hasil Pertanian (padi, palawija), Perkebunan (Tembakau), Perikanan (ikan lele), Peternakan (sapi, kerbau, ayam buras dan non ras).
'Tego'= Tegel/tega, 'Wanu'= Wani/berani. Tegowanu = Tega dan Berani. Berasal dari 3 desa (Tegowanu, Tegowanu Tengah, dan Tegowanu Wetan) yang masuk dalam 2 Kabupaten (Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan). Penduduk semula hidup rukun, kemudian terjadi sengketa dalam pembuatan Kali Jragung, lalu terpecah menjadi dua wilayah. Desa Tegowanu berubah menjadi Desa Sidorejo, masuk Kabupaten Demak. Desa Tegowanu Tengah berubah menjadi Desa Tegowanu Kulon dan Desa Tegowanu Wetan, masuk Kabupaten Grobogan.
Kecamatan Tegowanu sebagaimana kecamatan lain di Grobogan terbentuk bersama-sama dengan terbentuknya Kabupaten Grobogan yaitu berdasarkan UU No. 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di lingkungan Propinsi Jawa Tengah.
Luas Wilayah
Secara administratif Kecamatan Tegowanu terdiri dari 18 Desa, 240 RT, dan 56 RW dengan ibukota berada di Desa Tegowanu. Kecamatan ini mempunyai luas 51,67 Km2 dengan jumlah penduduk pada keadaan Bulan September Tahun 2011 sebanyak 51.065 jiwa, sebagaimana tabel di bawah ini.

Aspek Umum
Pada tahun 2010, produksi pertanian terbesar di kecamatan ini dicapai melalui komoditas padi yang mencapai 29.638 ton, dibandingkan dengan produksi pertanian lainnya. Namun demikian produksi ini belumlah besar, yaitu baru mencapai 4,47% dari total produksi di Kabupaten Grobogan yang mencapai 663.758 ton.
Produksi perikanan dari perairan umum mencapai 37.529 Kg, di atas produksi perikanan yang dikembangkan di kolam-kolam ikan, yang hanya mencapai 4.400 Kg. Sedangkan untuk peternakan, jumlah ternak kambing mencapai 1.222 ekor, di atas ternak sapi potong yang mencapai 258 ekor.
Industri yang berkembang masih didominasi industri rumah tangga yang mencapai 326 unit, industri kecil mencapai 42 unit, dan insdustri sedang baru 5 unit. Untuk industri besar belum berkembang di kecamatan ini. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar